KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini menjadikan semua kegiatan tak sebebas dahulu. Hanya saja, semua orang harus tetap beraktivitas seperti biasa.
Seperti halnya dalam bekerja, ada yang bekerja di kantor ada pula yang bekerja dari rumah. Bekerja bisa juga menjadi wirausaha.
Bagi siswa sekolah, apa itu kewirausahaan atau entrepreneurship? Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Selasa (18/1/2022), ini penjelasannya.
Baca juga: Siswa, Ini Kehidupan Politik dan Raja Kerajaan Kutai
Kewirausahaan adalah proses pembentukan suatu bisnis baru yang berorientasi pada keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk-jasa baru yang unik dan inovatif.
Bisa pula, kewirausahaan atau entrepreneurship adalah proses memanfaatkan peluang untuk menciptakan produk-jasa yang baik dengan mengedepankan kreativitas dan keberanian.
Tetapi karena pandemi ini, tidak sedikit wirausahawan yang usahanya gulung tikar akibat tidak bisa bertahan di tengah kondisi pandemi. Lantas, seperti apa cara berwirausaha saat pandemi agar bisa bertahan?
Di dalam hidup ini tidak ada hal yang pasti. Selalu ada risiko-risiko yang mengintip dari kejauhan. Berada di zona nyaman sebenarnya bukanlah meniadakan risiko, justru menumpuk risiko.
Oleh karena itu, cobalah untuk keluar dari zona nyaman agar bisa melihat peluang-peluang lainnya.
Baca juga: 4 Tips Bermedia Sosial dan Berinternet yang Bijak bagi Siswa
Adapun perubahan itu kebanyakan diciptakan oleh orang-orang yang menyukai tantangan. Siapa yang bisa melewati masa sulit, akan menjadi pemenang pada situasi normal.
Seorang wirausahawan tidak hanya berani untuk berubah, akan tetapi juga berani untuk mengubah sebuah hal menuju ke arah yang lebih baik lagi.
Wirausahawan tidak harus selalu menjadi follower atau pengikut. Ia juga harus yakin terhadap pilihan dan keteguhan hatinya sendiri.
Masukan dan saran dari orang lain memang penting, namun jangan sampai kehilangan kepercayaan pada diri sendiri.
Karena harus kreatif, maka penting untuk menjadi unik agar membuat kita punya nilai tambah.
Jika seorang wirausahawan tidak bisa menciptakan sesuatu hal yang berbeda dan unik dari kompetitor maka tentunya ia akan kalah saing. Inilah yang menjadi salah satu faktor pengusaha tidak bisa bertahan di tengah pandemi.
Pemikiran seorang wirausahawan haruslah merdeka. Merdeka berpikir di sini dalam artian berpikiran terbuka dan tidak sungkan untuk menerima hal-hal baru.
Baca juga: Siswa, Sarang Semut dari Papua Ini Tingginya Mencapai 5 Meter
Selain merdeka dalam berpikir, pola pikir juga harus diimbangi dengan terus-menerus bertumbuh dan berkembang. Contohnya adalah:
Saat ini, kegiatan masyarakat mulai beralih dari ranah konvensional ke ranah digital. Oleh karena itu, apabila tidak mulai bergerak ke digitalisasi maka usaha kalian perlahan-lahan mulai ditinggalkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.