Terjemahannya:
"Lukisan dua telapak kaki ini kepunyaan yang termashur setia dalam tugasnya (yaitu) raja tanpa tandingan yang dahulu memerintah Taruma bernama Sri Purnawarman yang baju perisainya tidak dapat ditembus oleh tumbak musuh-musuhnya, yang selalu menghancurkan kota (benteng) musuh yang gemar menghadiahkan makanan dan minuman lezat kepada mereka (yang setia kepadanya) tetapi merupakan duri bagi musuh-musuhnya".
Baca juga: Siswa, Ini Raja-raja Kerajaan Kediri
Prasasti ini ditemukan pada tahun 1950-an terletak di Sungai Cidangiang di desa Lebak Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang. Pada prasasti ini terdapat lukisan sepasang kaki, bacaannya sebagai berikut:
Terjemahannya:
(Ini tanda) penguasa dunia yang perkasa, prabu yang setia serta penuh kepahlawanan, yang menjadi panji segala raja, yang termashur Purnawarman.
Prasasti ini ditemukan di Batutumpu, Desa Tugu Kecamatan Tarumajaya (Cilincing) di Kabupaten Bekasi. Prasasti ini ada lima baris kalimat, beraksara Palawa dan berbahasa Sangsakerta. Bacaannya sebagai berikut:
Baca juga: Siswa, Ini Daftar Suku di Indonesia
Terjemahannya:
Dahulu Sungai Cadhrabaga ini digali oleh Rajadirajaguru yang berlengan kuat (besar kekuasaannya), setelah mencapai kota yang mashur, mengalirlah ke laut. Dalam tahun ke 22 pemerintahannya makin sejahtera, panji segala raja yeng termashur Purnawarman, telah menggali saluran Sungai Gomati yang indah, murni airnya, mulai tanggal 8 bagian gelap bulan Palguna dan selesai tanggal 20 bagian terang bulan Caitra, selesai dalam 20 hari. Panjangnya 6.122 busur mengalir ke tengah tengah tempat kakeknya, Sang Rajeresi. Setelah selesai dihadiahkan 1.000 ekor sapi kepada para brahmana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.