Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan

Kompas.com - 20/03/2022, 12:10 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Orangtua pasti ingin anak-anaknya menjadi pribadi yang disiplin. Sikap disiplin ini tentu tidak bisa diciptakan secara instan.

Butuh proses agar anak menjadi disiplin tanpa paksaan dari orangtua. Tak jarang saat proses mengajarkan disiplin pada anak, orangtua kurang sabar sehingga melakukan hal negatif. Seperti membentak bahkan melakukan kekerasan pada anak.

Melansir dari laman https://bppauddikmasntt.kemdikbud.go.id, Minggu (20/3/2022), anak didisiplinkan agar bisa berperilaku sesuai aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Disiplin pada dasarnya adalah perilaku kebiasaan. Sehingga tanpa disuruh, secara otomatis anak masuk pada pola kebiasaan tertentu. 

Baca juga: 8 Manfaat Masuk PAUD bagi Anak, Orangtua Perlu Tahu

Bagaimana cara mendisiplinkan anak?

Terdapat beberapa metode untuk mendisiplinkan anak, diantaranya adalah dengan metode didaktik, yaitu cara mendisiplinkan anak dengan memberikan bahan berbentuk cerita yang dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Sebagai contoh, bercerita sebelum tidur atau dalam perjalanan (rekreasi), bisa secara monolog atau diskusi.

Cerita juga bisa dianimasikan atau dilakoni agar anak bisa menghayatinya dengan baik. Ada dua sasaran penceritaan, yaitu curiosity (penumbuhan rasa ingin tahu dalam diri anak) dan commitment building (pembentukan tekad untuk belajar).

Baca juga: Astra Buka Lowongan Kerja bagi S1, Fresh Graduate Bisa Melamar

Tips mendisiplinkan anak tanpa kekerasan

Hingga saat ini kasus kekerasan terhadap anak masih terus terjadi. Tindak kekerasan ini bisa terjadi di tengah keluarga maupun saat berada di sekolah. Padahal kedua tempat ini adalah tempat untuk membentuk watak dan karakter anak.

Metode mendisiplinkan anak tanpa kekerasan adalah cara yang positif. Fokusnya pada pemecahan masalah, saling menghormati dengan didasarkan pada prinsip-prinsip perkembangan anak.

Penerapan positive discipline mengajarkan dan menekankan perilaku baik dengan menghilangkan perilaku buruk, tidak menyakiti anak baik lisan maupun fisik. 

Baca juga: Universitas Mercu Buana Yogya Buka Lowongan Dosen dan Staf

Positive discipline bisa diterapkan di rumah dan di sekolah dengan teknik yang berbeda sesuai dengan kondisi. Namun yang perlu ditekankan adalah penerapannya yakni:

1. Membantu anak untuk merasa diterima sebagai seorang manusia.

2. Menghormati anak serta mendorong anak untuk berperilaku baik dengan sayang dan tegas dalam satu waktu.

3. Memotivasi anak untuk menghargai kemampuanya.

Dengan menerapkan positive discipline berarti orangtua mengajarkan anak tentang keterampilan sosial (social skill) yakni dengan saling menghormati, peduli terhadap sesama, kerjasama serta pemecahan masalah.

Baca juga: Logo Halal Baru, Pakar Unpad Sebut Edukasi ke Masyarakat Lebih Penting

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau