Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui ala Dokter Unair

Kompas.com - 18/04/2022, 12:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sebenarnya, ibu hamil dan menyusui apakah boleh ikut berpuasa? Atau apakah justru sebaliknya? Sebab, mereka termasuk orang-orang yang mendapatkan keringanan atas bulan suci Ramadhan.

Untuk menjawab pertanyaan itu, Dokter Unair TV mengundang Dr. M. Ilham Aldika Akbar, dr., Sp.OG(K)., yang membahas “Kiat-Kiat Berpuasa Bagi Ibu Hamil dan Menyusui”, Selasa (12/4/2022).

Menurut Dr. Ilham, boleh tidaknya ibu hamil dan menyusui berpuasa tergantung kondisi masing-masing.

Baca juga: Buka Puasa Jangan Makan Berlebih, Ini Kata Mantan Rektor UIN Jakarta

Maka dari itu, Dr. Ilham memberikan tips berpuasa untuk ibu hamil dan menyusui. Seperti ini penjelasannya. 

Penelitian merekomendasikan untuk tidak puasa

Sebagian besar para ahli tidak merekomendasikan puasa bagi ibu hamil dan menyusui, karena saat hamil, kebutuhan nutrisi makro, mikro, vitamin, dan kalori lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

"Penelitian mengenai puasa pada ibu hamil terhitung sangat sedikit sampai sekarang, topik ini belum banyak diolah," ujarnya dikutip dari laman Universitas Airlangga (Unair).

Namun sebaliknya, beberapa peneliti menilai puasa itu aman dan ada juga yang menyatakan tidak aman.

"Lebih baik konsultasi dulu dengan dokter yang merawat, jadi tidak semua ibu hamil dapat memutuskan sendiri," urainya.

Baca juga: Ingin Nutrisi Kecukupan Saat Puasa? Ini Tips dari Alumnus Farmasi UGM

Dikatakan, ibu menyusui perlu meningkatkan kalori dalam jumlah banyak. Sehingga kurang disarankan berpuasa, terutama awal ASI eksklusif.

Faktanya, ibu menyusui membutuhkan nutrisi tinggi, intake cairan banyak dua kali lipat dari normalnya.

Dr. Ilham juga mengungkapkan bahwa ibu hamil minum sebanyak 8-12 gelas, sedangkan ibu menyusui sebaiknya 16 gelas per hari.

Asupan cairan ini menentukan produksi ASI, terbukti bahwa produk ASI cenderung berkurang saat berpuasa dan isi kandungannya juga berubah sekaligus berkurang.

Boleh asalkan ASI eksklusif selesai

Kendati demikian, ibu menyusui diperbolehkan berpuasa setelah ASI eksklusif selesai atau waktu makanan pendamping asi (MPASI).

"Ketika bayi sudah bisa makan makanan padat, tidak full ASI, dan pola tidur ibu sudah baik," katanya.

Lebih lanjut ia menegaskan, 1.000 hari pertama merupakan waktu paling vital untuk pertumbuhan kembang janin, maka janin tidak diperbolehkan mengalami kekurangan nutrisi.

Baca juga: Diabetes Boleh Puasa, Dokter RSND Undip: Perhatikan Dulu Hal Ini

Asalkan kondisi sehat, kehamilan benar-benar normal, tidak ada komplikasi apapun, dan terpenting bisa mengatur nutrisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang 'Japan Design, Idea and Invention Expo 2025'
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang "Japan Design, Idea and Invention Expo 2025"
Edu
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Edu
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Edu
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Edu
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Edu
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Edu
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Edu
Pameran Imersif 'The Redmiller Universe', dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Pameran Imersif "The Redmiller Universe", dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Edu
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Edu
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Edu
Hasil SPMB Kota Bandung 2025 Jenjang SD-SMP , Live di YouTube Hari Ini
Hasil SPMB Kota Bandung 2025 Jenjang SD-SMP , Live di YouTube Hari Ini
Edu
Satu Rombel 50 Siswa: Jalan Pintas Menyesatkan
Satu Rombel 50 Siswa: Jalan Pintas Menyesatkan
Edu
Studi MIT Ungkap ChatGPT Berpotensi Mengikis Kemampuan Berpikir Kritis
Studi MIT Ungkap ChatGPT Berpotensi Mengikis Kemampuan Berpikir Kritis
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau