Kamu merasa selalu kurang terhadap apa yang dimiliki saat ini. Walaupun beberapa impian atau rencana sudah terwujud, kamu tidak bahagia karena masih ada beberapa yang belum terwujud.
Kamu mulai menginginkan impian orang lain atau bahkan mengidamkan pengakuan orang lain atas kerja kerasmu.
Terlalu keras untuk bekerja atau memaksakan melakukan kegiatan yang tidak disukai, tentu dapat menguras stamina dan menambah beban pikiran.
Jika dibiarkan terus-menerus, kamu akan merasa kelelahan dalam menghadapinya dan sulit untuk berpikir secara jernih.
Berdasarkan Elevate Counseling, ada beberapa penyebab terjadinya quarter life crisis yaitu:
Dikutip dari Huffpost, tidak ada yang tahu berapa lama quarter life crisis dapat berlangsung.
Namun, ada beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu:
Selama ini, kamu merasa sudah mengenali diri sendiri. Namun, kenyataannya kamu belum mengenali diri lebih dalam.
Baca juga: Mahasiswa, Kenali Kondisi Quarter Life Crisis dan Cara Mengatasinya
Saat ingin mengatasi quarter life crisis artinya kamu harus lebih tahu siapa diri kamu sendiri.
Kenali apa hal yang membuat kamu termotivasi dan kelelahan. Dengan begitu, jika kamu sudah merasa lelah, lakukanlah aktivitas yang kamu senangi, seperti mendengarkan musik, berolahraga ataupun kegiatan lainnya agar kembali termotivasi atau meningkatkan mood saat itu.
Setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Untuk itu, tidak perlu membandingkan kehidupan dengan orang lain. Perasaan merasa gagal, kalah, terlambat merupakan salah satu akibat membandingkan dengan orang lain.
Mulailah bersyukur atas segala hal yang telah capai hingga saat ini. Jangan hanya bersyukur terhadap hasil yang besar saja, karena banyak hal kecil yang patut disyukuri.
Fokuslah pada apa yang dimiliki dan selalu maksimalkan diri demi mendapatkan yang terbaik.
Tidak ada salahnya untuk bermimpi, namun dalam mewujudkan mimpi, tidak mungkin dilakukan tanpa adanya perencanaan. Aturlah rencana secara bertahap seperti membagi rencana jangka pendek dan jangka panjang.
Buatlah target yang lebih realistis dan fleksibel. Sebab, jika kamu merasa ragu dan ingin berubah pikiran, kamu masih bisa mengubahnya dengan menyesuaikan realita yang dihadapi.
Tidak ada yang salah dalam memenuhi ekspektasi keluarga atau masyarakat. Namun, jika kamu merasa terpaksa dan terbebani dalam melakukannya, sebaiknya hentikan.
Saat ingin menghentikan fase quarter life crisis artinya kamu harus sudah siap untuk hidup tidak sesuai standar yang sudah ada.
Kamu tidak perlu memenuhi standar masyarakat yang mengatakan harus menikah di usia 25 tahun, sebelum umur 30 tahun harus punya jabatan atau rumah.
Mulailah untuk menyusun standar sendiri mulai dari standar hidup, bahagia, dan kesuksesan. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki prioritas yang berbeda-beda dalam menjalani kehidupan.
Baca juga: Kenali Quarter Life Crisis dan Cara Mengatasinya
Jika belum tahu mau memulai dari mana untuk menentukan standar diri, coba yuk ikutan course Kiat Makin Produktif dan Berkualitas Dengan Individual Wellness di Kognisi.id.
Lewat course ini, kamu akan dibantu menavigasikan kehidupan ke arah lebih baik, dengan mempelajari berbagai aspek Individual Wellness, seperti physical wellness dari pendekatan fisiologi, emotional dan intellectual wellness dari pendekatan kesehatan jiwa, occupational dan social wellness dari pendekatan psikologi, dan masih banyak lagi.