Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Merdeka Belajar: dari Praktik MIKIR, Pertanyaan Kritis sampai Pengelolaan Kelas

Kompas.com - 21/03/2020, 22:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bedakan kedua pertanyaan ini: “Apa warna jeruk ini? dan, Berapakah jumpah pasi jeruk ini?”

Pertanyaan kedua adalah pertanyaan produktif karena siswa bisa menjawab pertanyaan dengan tepat jika siswa melakukan pengamatan terlebih dahulu dengan mencoba atau menyelidiki. Misalnya dengan membuka kulit jeruk.

Kemudian pertanyaan imajinatif yang dapat mendorong siswa untuk berimajinasi. Guru memperlihatkan gambar seorang gadis yang duduk di atas batu dipinggir pantai.

Pertanyaan imajinatif yang diberikan kepada siswa, “Apa yang gadis itu pikirkan? Untuk menjawabnya, siswa perlu berimajinasi terlebih dahulu.

Berbeda dengan pertanyaan yang faktual atau tidak imajinatif. Dimanakah gadis itu duduk? Dengan melihat gambar, siswa sudah dapat menjawab secara langsung karena jawabannya sudah ada di gambar.

Kemudian pertanyaan terbuka, yang mendorong siswa untuk menemukan lebih dari satu jawaban yang benar.

Misalnya, siswa diperlihatkan gambar persegi panjang yang lebarnya empat dan panjangnya enam. “Buatlah persegi panjang yang kelilingnya sama dengan keliling persegi panjang ini?” Maka siswa akan menemukan beberapa alternatif jawaban.

Hal ini tentu berbeda jika guru mengajukan pertanyaan: Berapa keliling persegi panjang ini?” Itu adalah contoh pertanyaan tertutup karena hanya satu jawaban yang benar.

Jadi pertanyaan merupakan alat yang penting untuk mendorong siswa bisa berpikir. Dalam merdeka belajar, guru perlu membiasakan mengajukan pertanyaan yang menantang siswa untuk berpikir. Salah satunya menerapkan pertanya PIT tersebut.

Pengelolaan lingkungan kelas lewat MASUK dan MIA

Agar penerapan merdeka belajar dapat optimal, guru juga perlu memperhatikan pengelolaan lingkungan kelas dengan memberikan motivasi, memberikan apresiasi, memperhatikan sumber belajar, melakukan umpan balik, dan menjalin komunikasi, yang disingkat dengan MASUK.

Di samping itu, pengaturan meja-kursi juga menjadi dasar pertimbangan, yakni mobilitas antara siswa dan guru; interaksi antar siswa, dan akses ke sumber belajar, yang disingkat dengan MIA.

Lingkungan kelas sangat berperan dalam menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk belajar.

Penataan lingkungan kelas bisa berupa pengaturan meja-kursi siswa, penataan sumber dan alat bantu belajar, serta penataan pajangan hasil karya siswa.

Penataan meja-kursi siswa paling sedikit memenuhi tiga kriteria, yaitu:

(1) Mobilitas, memudahkan siswa untuk bergerak dari satu pojok ke pojok lain,

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau