Oleh: Ninik Chaeroni | Kepala SDN 2 Patukangan, Kendal, Jawa Tengah
KOMPAS.com - Tahun ajaran 2020/2021 sudah dimulai 13 Juli 2020 lalu. Kabupaten Kendal masih masuk dalam kategori zona merah dalam penanganan Covid-19, sehingga pembelajaran harus tetap diselenggarakan melalui belajar dari rumah (BDR).
Para siswa kelas 2 sampai kelas 6 telah memiliki pengalaman menjalani BDR pada akhir tahun pelajaran lalu.
Guru pun telah memiliki pengalaman menyusun rencana pelaksanaan BDR dan penyelenggaraannya untuk mendukung tahun pelajaran baru berdasarkan pengalaman tahun ajaran sebelumnya.
Orangtua siswapun menunjukkan kesadaran dan dukungan pada pelaksanaan BDR.
Penyelenggaraan BDR tahun ajaran sebelumnya bukan tanpa kendala. Ada banyak kendala, penyelenggaraan BDR tahun lalu adalah trial and error, namun telah ditemukan solusinya berdasarkan evaluasi bersama kepala sekolah, guru, dan orangtua.
Baca juga: 5 Langkah Kolaborasi Belajar Anak dan Orangtua Menyenangkan di Tahun Ajaran Baru
Memasuki tahun ajaran baru, timbul masalah baru, keberadaan para siswa kelas 1 dan para orangtua mereka.
Bagi siswa kelas satu, yang baru masuk sekolah, belajar jarak jauh adalah pengalaman baru, memulai pembelajaran dari rumahnya masing-masing.
Para orangtua siswa kelas 1 menghujani pertanyaan di WhatsApp Group (WAG) paguyuban orangtua siswa kelas 1.
SDN 2 Patukangan, Kendal, Jawa Tengah, sengaja membuat WAG paguyuban orangtua siswa kelas 1 setelah pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk memberikan respons cepat terhadap berbagai pertanyaan yang diajukan para orangtua siswa.
Pada saat daftar ulang, kepala sekolah mengundang orangtua siswa kelas 1 untuk menyampaikan program sekolah dan membentuk WAG.
Pada pertemuan tersebut disampaikan pula bahwa pembentukan WAG, selain sebagai sarana komunikasi, juga sarana penyampaian BDR jika siswa belum diperbolehkan masuk sekolah.
Menjelang dimulainya tahun pelajaran baru, kepala sekolah melalui WAG semua kelas menyampaikan informasi tentang pembelajaran melalui BDR yang berfokus pada literasi, numerasi dan pendidikan karakter.
Kepala sekolah juga meminta dukungan orangtua siswa secara penuh dalam menyelenggarakan BDR.
Di kelas 5 dan 6 diperoleh kesepakatan dengan guru dan orangtua pembelajaran dilakukan dengan pendekatan daring dengan tatap muka virtual pada Senin hingga Jumat, sedangkan hari Sabtu dilaksanakan dengan metode luring.