Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Edukasi Universal

Edukasi universal merupakan bentuk dukungan Eduversal Indonesia untuk berbagi gagasan yang mencerahkan dan ide yang mencerdaskan seputar edukasi, sosial budaya dan pembangunan karakter bagi kemajuan dunia pendidikan yang berkelanjutan. 

Strategi Guru Melahirkan Siswa Berprestasi di Tengah Pandemi

Kompas.com - 05/04/2021, 12:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kedua siswa saya ini memang dari awal memiliki minat dan bakat untuk membuat proyek sains. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, mereka sudah sering mengikuti berbagai macam perlombaan proyek sains.

Mereka telah berproses untuk meraih prestasi jauh sebelum munculnya pandemi Covid-19.

Dengan adanya proses yang mereka jalani, situasi pandemi Covid-19 yang melanda, tak akan banyak mempengaruhi semangat dan motivasi mereka.

Pandemi Covid-19 tak bisa menggoyahkan kemauannya untuk terus mengikuti perlombaan dan untuk terus bisa berprestasi.

Baca juga: Unpad Buka Pendaftaran Seleksi Program Sarjana Jalur Prestasi 2021

Prinsip agile education

Keadaan kedua siswa saya ini sangat sesuai dengan pemaparan dari psikolog Ibu Ummi Kholifah pada webinar tentang "Adaptasi Sekolah Pasca Pandemi," yang saya ikuti beberapa minggu lalu.

Saat itu, beliau menyebut kondisi seperti ini dengan istilah agile education. Agile Education (Pendidikan tangkas) adalah sebuah prinsip dan model pendidikan yang mampu memelihara kontinuitas pembelajaran dalam segala situasi, kondisi dan cobaan kehidupan secara lincah, tangkas, dan adaptif, berdasarkan kehidupan riil.

Berdasarkan pemahaman saya, tercapainya kondisi agile dalam pendidikan sangat ditentukan oleh proses yang dilewati pada fase sebelumnya. Dalam hal ini, proses yang dimaksud adalah pola asuh dan pola didik orangtua dan guru sebelumnya.

Proses yang dialami siswa pada masa sebelum pandemi Covid-19 akan sangat menentukan keberhasilan siswa melewati masa pandemi ini. Demikian juga proses di masa pandemi Covid-19 akan sangat menentukan bagaimana siswa kelak akan melewati masa pasca pandemi.

Oleh karena itu, guru harus pintar untuk membaca siswa. Guru harus bisa melihat kondisi siswa dengan lebih seksama sehingga mendapatkan gambaran jelas tentang siswa. Setelah itu, guru bisa mengatur strategi terbaik untuk membawa siswanya berprestasi.

Lantas, strategi apa yang seharusnya dilakukan guru untuk bisa melahirkan siswa berprestasi di masa pandemi Covid-19 ini?

Sejatinya, guru seharusnya bisa mendorong siswa untuk membuka diri agar bisa menuju jalur prestasi di masa pandemi ini. Berbagai macam kompetisi bisa digunakan sebagai pemicu siswa untuk bisa berprestasi.

Dengan adanya dorongan guru, siswa akan lebih termotivasi dalam belajar sehingga akan membantunya untuk bisa keluar dari tekanan dan stress yang dialami ketika mengikuti pembelajaran online.

Baca juga: Mahasiswa FEB Uhamka Ukir Prestasi di Kompetisi Seni Rupa Mahasiswa Nasional 2021

Strategi guru gali potensi

Untuk itu, strategi yang yang perlu dilakukan guru adalah mengenali, memetakan, dan menggali potensi siswa. Potensi siswa bisa kita lihat dari minat dan bakatnya. Minat dan bakat siswa bisa dilihat dari berbagai sisi siswa.

Guru perlu melihat ke belakang, masa sebelum pandemi melanda, untuk bisa lebih memahami potensi siswa ini.

Setelah mengetahui potensi siswa, langkah selanjutnya adalah memetakan potensi yang dimiliki siswa. Guru perlu berpikir untuk bisa membantu mengarahkan siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

3 Alumni Undip yang Jadi Menteri-Wamen Presiden Prabowo, Cek Pilihan Jurusannya

Edu
Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Sosok Ifiana Anak TKI Penghafal Al-Qur'an yang Meninggal Jelang Wisuda di Unesa

Edu
IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

IT Telkom Purwokerto Bertransformasi Jadi Telkom University Purwokerto

Edu
Tak Bisa 'Download' Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Tak Bisa "Download" Sertifikat SKD CPNS 2024? Ini Alasannya

Edu
Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Kisah Adik Wakili Wisuda Kakak yang Meninggal, Jadi Penghafal Al Quran Semasa Hidup

Edu
Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Rakernas Pelita 2024: Optimalisasi Pendidikan Vokasi untuk Indonesia Emas 2025

Edu
Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Luncurkan Buku Karya Siswa, SD Ekayana Ehipassiko BSD Perkuat Pendidikan Karakter lewat Literasi

Edu
Apa Itu PKWT dan PKWTT? 'Fresh Graduate' Cek Penjelasannya

Apa Itu PKWT dan PKWTT? "Fresh Graduate" Cek Penjelasannya

Edu
HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

HUT Ke-21, Sekolah Cendekia Harapan Bali Raih Penghargaan Bidang Pengelolaan SDM

Edu
Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Tentang UN, Mendikdasmen Akan Minta Pendapat Pemimpin Redaksi Media Massa

Edu
Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Mulai Hari Ini, Sanggah Administrasi PPPK 2024 Klik sscasn.bkn.go.id

Edu
Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Satu Dekade LCCM, Menteri Kebudayaan: Museum Jadi Pusat Edukasi dan Inspirasi Generasi Muda

Edu
Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Mendikdasmen: Peran Guru Honorer Masih Sangat Diperlukan

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau