KOMPAS.com - Bagi para siswa yang tertarik melanjutkan pendidikan dan memilih jurusan Teknik, ada banyak sekali pilihan di perguruan tinggi.
Bagi beberapa siswa, ada cabang ilmu teknik yang belum familiar, yaitu Manajemen Rekayasa Industri.
Tapi tahukah kamu bahwa Manajemen Rekayasa Industri dan Teknik Industri memiliki perbedaan mendasar.
Mau tahu apa saja perbedaan kedua jurusan ini? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Merangkum dari laman Institut Teknologi Batam (Iteba), masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri. Sebenarnya, apa sih perbedaan dari kedua jurusan tersebut?
Baca juga: Hardiknas 2021: Ini 4 Hal yang Diterapkan Jokowi Semasa Sekolah
Teknik Industri atau Industrial Engineering adalah ilmu yang mempelajari proses industri dengan ilmu teknik. Jurusan ini adalah anak atau cabang dari Teknik Mesin.
Mata kuliah dalam jurusan ini menekankan pada sisi manajemen sebuah industri sehingga kamu tak hanya dituntut untuk memahami bidang manufaktur. Tapi juga harus paham tentang sistem manajemen sebuah pabrik.
Jika kamu tertarik memilih jurusan Teknik Industri, selain memperkuat ilmu di bidang Fisika, Kimia, Kalkulus, dan Matematika, kamu juga akan mempelajari ilmu Psikologi Industri, Analisis Biaya, serta Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja.
Baca juga: Anak Usaha Telkom Buka Lowongan Kerja Lulusan D3/S1
Prospek kerja jurusan ini juga sangat banyak, misalnya:
Manajemen Rekayasa Industri adalah pengembangan ilmu teknik dan manajemen.
Jurusan ini adalah kolaborasi antara ilmu teknik dan manajemen untuk menghasilkan inovasi produk.
Saat menekuni jurusan ini, kamu akan mempelajari dasar-dasar ilmu teknik, manajemen, dan industri.
Jurusan ini membuatmu perlu melakukan perancangan mulai dari awal hingga akhir produksi dengan mempertimbangkan customer.
Dalam sebuah sektor industri, dibutuhkan kolaborasi yang tepat antara ranah teknik dan manajemen.
Karena, mahasiswa Manajemen Rekayasa Industri tak hanya mengerjakan hal-hal teknis, namun juga merangkap sebagai Project Manager.
Baca juga: Menjadi Alternatif Media Pembelajaran, UNJ Luncurkan Edura TV