KOMPAS.com - Bagi orang tua yang memiliki anak usia dini, maka harus paham dengan perkembangan anaknya. Terlebih mengenai perkembangan bahasa anak.
Setiap anak perkembangan bahasanya berbeda-beda. Oleh karena itu, penting sekali agar orang tua paham perkembangan bahasa anaknya.
Selain untuk berkomunikasi, bahasa juga merupakan jendela ilmu pengetahuan. Melalui bahasa anak bisa tahu banyak pengetahuan lain.
Merangkum dari modul pembelajaran jenjang PAUD yang dikeluarkan oleh Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut ini dijelaskan mengenai tahapan perkembangan bahasa anak.
Baca juga: Simak Pentingnya Peran Ayah bagi Anak Usia Dini
1. Pada tahap awal membaca, anak usia dini usia 0-3 tahun senang bereksplorasi dengan buku, majalah, katalog, dan lain-lain.
2. Anak melakukan eksplorasi dengan menyentuh langsung, melihat, merasakan, mencium baunya, dan mendengarkan kata-kata yang dibacakan dengan suara agak keras.
3. Anak senang mendengarkan cerita dengan banyak kalimat pengulangan, suara-suara ekspresif yang dramatis. Selain itu anak juga senang dengan buku-buku yang memuat gambar foto objek yang sesuai dengan dunia anak (hewan, tumbuhan).
4. Anak mulai belajar memegang pensil dan krayon untuk mencoret-coret.
5. Anak di usia ini sedang belajar bahwa tulisan membawa sebuah pesan-suatu cara untuk berkomunikasi-karena anak sering melihat orang-orang di sekitarnya menulis.
6. Pada tahap ini coretan lambat laun berubah dari gerakan lingkaran besar menjadi gambaran dan tulisan seperti coretan.
7. Tulisan seperti coretan bisa terlihat seperti awal dari garis bergelombang, sedangkan gambarnya bebas mengalir dan melingkar. Tulisan biasanya ditautkan seperti tulisan tangan dan perbedaan antara simbol untuk menggambar dan menulis mulai dibuat. Tulisan dapat berarti sesuatu yang sangat berbeda setiap kali dibaca.
1. Pada tahap ini anak senang dibacakan buku cerita yang disukainya, bahkan seringkali minta dibacakan berulang-ulang. Anak bahkan ikut aktif mendengarkan orang dewasa yang membacakan buku cerita kesukaannya.
2. Anak juga senang mengingat syair puisi atau lagu yang memiliki bunyi yang sama, seperti tok-tok-tok suara sepatu, sepatuku kulit lembu, kudapat dari ibu karena rajin membantu.
3. Anak juga membuka-buka halaman buku dan bermain membaca dengan suara keras untuk diri anak sendiri.
4. Di tahap ini beberapa anak sudah mulai memperhatikan kata-kata dan mulai membaca tulisan cetak di buku cerita yang dibaca.