Alhasil, Bagus sebisa mungkin mencari relasi demi membiayai kuliahnya.
Kemudian, Bagus memutuskan bekerja sebagai sales pompa air demi menyelesaikan pendidikannya.
Baca juga: Beasiswa S1 Telkom University, Bebas Biaya Pendidikan Sampai Lulus
Saat memutuskan kuliah di Taiwan, Bagus ingin belajar bahasa Mandarin. Ternyata kuliah di Taiwan tak semulus apa yang dibayangkan.
Dia sering menangis di perpustakaan dan merasa kehidupan kuliahnya di Taiwan adalah masa-masa tersulit dalam hidupnya.
Namun karena kegigihannya, Bagus bisa melalui masa sulit tersebut dan berhasil lulus S2 dan mendapat tawaran beasiswa untuk jenjang S3.
Bagus berhasil meraih gelar master dan PhD dalam bidang Mekanika Terapan di National Taiwan University.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Bagus menikah dengan perempuan berkebangsaan Jerman dan menetap di Eropa.
Setelah menyelesaikan S3, Bagus mengirim banyak email ke sejumlah profesor hingga mendapat beasiswa melanjutkan program postdoctoral di Institut de Mathematiques de Toulouse, Prancis jurusan Matematika.
Baca juga: Mahasiswa, Manfaatkan 5 Channel YouTube Ini untuk Belajar TOEFL
Berkat pengalaman hidupnya yang cukup sulit selama kuliah di Taiwan, tantangan mengambil studi di Prancis bisa dilalui dengan mudah.
Bagus berhasil lulus program postdoctoral selama satu setengah tahun. Dia juga telah mempublikasikan banyak penelitian.
Ibarat tak ada kata berhenti untuk belajar, Bagus kembali mengambil program postdoctoral di jurusan Ilmu Bumi dan Teknik Petroleum, Imperial College London.
Setelah menyelesaikan studi postdoctoral di Imperial College London tahun 2017, dia akhirnya diterima di Departemen Teknik Lingkungan dan Kimia di University of Nottingham, Inggris sebagai faculty member dan asisten profesor termuda.
Baca juga: Pertamina Lubricants Buka Lowongan Kerja Lulusan D3, Buruan Daftar
Karena Bagus memiliki latar belakang pendidikan dari banyak disiplin ilmu. Pihak kampus menghargai hal tersebut karena Bagus memiliki sudut pandang keilmuan yang beragam dalam melakukan penelitian.
Bagi sebagian orang, memilih menekuni satu bidang keilmuan agar pengetahuan bisa fokus. Namun tidak bagi Bagus, gelar keilmuan dari beragam disiplin ilmu yang dimiliki justru membawanya menuju kesuksesan.
Hal tersebut tentu dapat diraih dengan melewati berbagai rintangan yang berat.
Menurut Bagus, pengalaman akademik berupa IPK S1-nya yang kurang memuaskan justru mengantarnya menjadi sosok pekerja keras.
Baca juga: Kampus Terbaik dengan Jurusan Ilmu Politik Berikut Prospek Kerjanya
Pekerjaan Bagus saat ini sebagai anggota permanen dan asisten profesor termuda di University of Nottingham adalah hasil perjuangan dari penelitian interdisipliner yang dia lakukan.
"Jadi gini poinnya, makanya orang kalau udah pernah ngerasain susah itu, ngerasain susah yang sedikit gampang itu jadi gampang sekali," kata Bagus.
Bagus menekankan, bukan berarti dia pintar tapi dia tahu bidang-bidang yang orang lain tidak tahu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.