Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balai Arkeologi DIY: Siswa, Ini Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Kompas.com - 24/01/2022, 11:28 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Belajar sejarah bangsa Indonesia tentu tak ada habisnya. Apalagi berbicara mengenai Kerajaan Mataram Kuna. Berbagai penelitian telah dilakukan.

Seperti dilansir dari laman Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kemendikbud Ristek, ada hasil penelitian mengenai pusat Kerajaan Mataram Kuno dan Kawasan Lereng Timur Merapi 2018.

Bagi siswa sekolah yang sedang belajar sejarah Kerajaan Mataram Kuno, ini penjelasan berikut letaknya.

Baca juga: Siswa, Ini Daftar Suku di Indonesia

Sejarah Kerajaan Mataram Kuno sudah cukup lama diketahui oleh masyarakat umum. Demikian juga wilayah kekuasaannya meliputi seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebagian wilayah Provinsi Jawa Timur.

Sejarah kerajaan Mataram kuno

Kerajaan ini berkuasa antara abad VIII hingga X M dan diduga berpusat di poros Kedu-Prambanan. Hal ini didasarkan pada banyaknya tinggalan bangunan-bangunan monumental berupa candi-candi yang sangat megah di kawasan itu.

Poros Kedu-Prambanan adalah daerah antara wilayah Kabupaten Magelang khususnya sekitar Borobudur, dan Kabupaten Sleman khususnya sekitar Prambanan.

Di kawasan Kedu terdapat Candi Borobudur, Mendut, Pawon, Ngawen, dan masih banyak candi-candi lain di sekelilingnya.

Sedangkan di kawasan Prambanan terdapat Candi Prambanan (Lorojonggrang), Sewu, Plaosan, Sari, Kalasan, Sambisari, Kedulan dan candi-candi lainnya.

Banyaknya tinggalan candi-candi besar dan megah itu menunjukkan indikasi adanya kota besar pada masa itu. Paling tidak dengan banyaknya bangunan keagamaan tentu di sekitarnya terdapat komunitas yang menggunakan bangunan itu sebagai sarana ibadahnya.

Baca juga: Siswa, Ini Kehidupan Politik dan Raja Kerajaan Kutai

Sedangkan poros Kedu-Prambanan secara geografis berada di lereng barat dan selatan Gunung Merapi. Banyaknya tinggalan arkeologis di lereng barat dan selatan Gunung Merapi menunjukkan bahwa gunung itu kemungkinan sebagai pusat magis Kerajaan Mataram Kuno, sebagaimana Gunung Meru di India yang merupakan pusat magis kerajaan-kerajaan di India.

Jika Gunung Merapi dianggap sebagai pusat magis kerajaan tentunya tidak hanya lereng barat dan lereng selatan saja yang mempunyai tinggalan arkeologis sisa hasil budaya Kerajaan Mataram Kuno.

Di lereng timur Merapi tentunya juga banyak sisa hasil budaya Kerajaan Mataram Kuno. Sebagian lereng timur Merapi sudah diungkap dan diteliti yaitu di wilayah Kabupaten Boyolali, namun sebagian lagi yaitu di wilayah Kabupaten Sukoharjo belum banyak diungkap dan diteliti.

Walaupun sejarah Kerajaan Mataram Kuno sudah banyak diketahui umum namun hingga kini ibukota kerajaan belum dapat dipastikan keberadaannya. Data prasasti menyebutkan sejumlah nama tempat yang diduga sebagai pusat-pusat pemerintahan atau lokasi ibukota kerajaan.

Dari data prasasti pula diketahui bahwa ibukota kerajaan beberapa kali mengalami perpindahan tempat. Pada mulanya Mataram adalah nama daerah lungguh raja Sanjaya seperti tercantum dalam prasasti Mantyâsih (829 Saka/ 907 M).

Prasasti tersebut menuliskan nama raja pertama kerajaan Mataram Kuno sebagai Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Gelar rakai menunjuk pada kekuasaan di suatu daerah lungguh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau