Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

RPP 1 Halaman Bisakah Hadirkan Merdeka Belajar? Bisa, Ini Caranya...

Kompas.com - 08/03/2020, 14:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Merdekanya Dimana?

Pertanyaan berikutnya mungkin adalah lantas merdekanya dimana? Kalau hanya 1 lembar dan berisi komponen tujuan, skenario, dan penilaian, itu hanya sekedar penyederhanaan, belum menyiratkan kemerdekaan.

Lantas bagaimana RPP 1 lembar ini dapat memerdekakan? Siapa yang dimerdekakan?

Baca juga: Es Krim Tanpa Kulkas, Gambaran Guru Penggerak di Kelas Merdeka Belajar

Guru adalah salah satu yang dimerdekakan.

Setelah membaca KD guru secara merdeka menetapkan tujuan pembelajarannya sesuai konteks siswa yang dihadapinya. Guru berbeda dapat merumuskan tujuan berbeda bahkan guru yang sama dapat merumuskan tujuan berbeda untuk kelas yang berbeda.

Target pembelajaran dapat dinaikkan dan diturunkan sesuai konteks riil siswa. Yang penting rujukannya adalah kurikulum khusus KDnya. Begitu juga guru dapat secara merdeka menentukan skenario pembelajaran yang menurutnya lebih efektif.

Guru berbeda dapat menerapkan skenario berbeda untuk tujuan yang sama, guru yang sama dapat merancang skenario berbeda untuk kelas yang berbeda. Dalam hal lembar kerja (LK) dan media pembelajaran guru juga merdeka menentukannya.

Memerdekakan siswa

Yang penting semua rancangan sesuai konteks rill siswa yang dihadapinya dan menuju Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan pemerintah.

Siswa juga benar-benar dimerdekakan. Mengapa? Karena pembelajaran benar-benar mendongkrak kompetensi mereka dalam menyelesaikan masalah-masalah di luar kelas.

LK yang dibuat guru bukan lagi terkait soal-soal hafalan dan fakta semata. LK berisi pertanyaan-pertanyaan terbuka, imajinatif, dan produktif.

Pertanyaan terbuka bermakna menuntut tidak hanya 1 jawaban benar; Pertanyaan imajinatif memberi keleluasaan bagi siswa untuk merespons tugas dengan imajinasinya sendiri yang berbeda dengan imajinasi teman-temannya.

Pertanyaan produktif terkait dengan pertanyaan yang memerlukan siswa melakukan sesuatu terlebih dahulu sebelum memberi respons secara benar.

Siswa menjadi merdeka mengembangkan potensi penalaran, literasi, numerasi, imajinasi, dan minatnya sesuai arah, gaya belajar, dan kecepatan yang dibutuhkannya.

Memahami esensi RPP 1 Lembar

Prof. Sri Minda Murni, Guru Besar Universitas Negeri Medan dan Koordinator Pengembangan LPTK Tanoto FoundationDOK. TANOTO FOUNDATION Prof. Sri Minda Murni, Guru Besar Universitas Negeri Medan dan Koordinator Pengembangan LPTK Tanoto Foundation
Sangat penting bagi Pengawas, Kepala Sekolah, dan Guru memahami esensi RPP 1 lembar ini.

Baca juga: 7 Catatan PGRI soal Merdeka Belajar dan Guru Penggerak Mendikbud Nadiem

Dengan pemahaman yang baik mereka akan dapat melakoni tugas dan tanggungjawabnya dengan benar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com